Sabtu, 07 Maret 2009

Ber-Nostalgia di Kota Solo

Tanggal 5-9 maret 2009 di kota Solo tepatnya di Solo Square, berlangsung "Pameran Salon Foto Indonesia XXIX 2008", tanpa pikir panjang saya merencanakan untuk maen ke Solo, sebetulnya saya tidak begitu asing dengan kota Solo, karena saya menghabiskan masa SMA saya di kota ini.

Berangkat dari Jogja dengan menggunakan kereta Pramex, saya meluncur ke kota Solo, dan turun di stasiun purwosari, dengan menyambung bis saya tiba di Solo Square, dan langsung menuju tempat pameran berlangsung.
foto-foto yang di pamerkan
foto-foto yang dipamerkan
salah satu favorit saya

Setelah puas, saya lanjut ke alun-alun kota Solo yang sedang diadakannya pasar malam "sekaten", sepintas sekaten di solo dan di jogja tidak jauh berbeda. tapi ada satu hal yang berbeda yaitu penjaja "jenang klopo", yang disebut sebagai khas sekaten (Solo).
Jenang Klopo

Dan ternyata ada beberapa pusaka kraton solo sedang di pamerkan juga, tak lupa saya mampir.
Baju Zirah Prajurit Kraton
Kyai Rajamala (duplikat)
Kereta Kyai Manik Kumolo
Kereta Kyai Manik Kumolo

Tak jauh dari alun-alun ada sebuah tempat perbelanjaan yang dikenal dengan nama Singosaren, tempat ini menjadi spesial karena di samping pertokoan tersebut ada tempat makan yang sebenarnya biasa saja tapi cukup legendaris di kalangan teman-teman semasa SMA, yaitu "WM. Bu Kamti", karena penjual makanan di tempat ini menjual dengan cara yang berbeda, yaitu dengan mengubah nama panganan menjadi lebih catchy, seperti sop di sebut sopia lacuba, paha ayam goreng disebut paha sexy, tempe goreng tepung disebut tempe pake celana, es teh disebut es cowo, es jeruk disebut es cewe, dsb. Dan ketika membayar pun akan menemukan hal yang unik, jika habis 5 ribu rupiah, sang penjaja akan menyebut 5 juta :D
Nasi Sopia Lacuba plus Es Cowo
Warung Makan Kamti

setelah makan siang saya menuju ke stasiun untuk kembali ke Jogja, senang rasanya merasakan kembali atmosfir kota Solo yang lama telah saya tinggalkan, menurut saya Solo sekarang ini lebih ramai (macet) daripada ketika saya tinggal disana. kapan lagi ya bisa maen ke Solo....

---------
ps.
teman saya Ayos, juga belum lama main ke kota solo, klik Journey To The Center Of The Java

2 komentar:

Unknown mengatakan...

bu Kamti memang oye oye...
hail hail hail!!!

Ayos Purwoaji mengatakan...

iya noih jadi kangen bu kamti...